Senin, 15 Februari 2016

Renungan (Tentang Tolong-Menolong)


Ulangan 22 : 1 – 4
Tentang Tolong-Menolong




1  "Apabila engkau melihat, bahwa lembu atau domba saudaramu tersesat, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; haruslah engkau benar-benar mengembalikannya kepada saudaramu itu.
2  Dan apabila saudaramu itu tidak tinggal dekat denganmu dan engkau tidak mengenalnya, maka haruslah engkau membawa hewan itu ke dalam rumahmu dan haruslah itu tinggal padamu, sampai saudaramu itu datang mencarinya; engkau harus mengembalikannya kepadanya.
3  Demikianlah harus kauperbuat dengan keledainya, demikianlah kauperbuat dengan pakaiannya, demikianlah kauperbuat dengan setiap barang yang hilang dari saudaramu dan yang kautemui; tidak boleh engkau pura-pura tidak tahu.
4  Apabila engkau melihat keledai saudaramu atau lembunya rebah di jalan, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; engkau harus benar-benar menolong membangunkannya bersama-sama dengan saudaramu itu."

Sebagai makhluk sosial manusia tentunya membutuhkan bantuan dari orang lain dan pernah membantu orang lain. Entah itu, membantu saat mengerjakan sesuatu atau meminjamkan barang dan lain sebagianya. Namun, sering kali ada orang-orang yang hanya mau membantu atau menolong orang yang dia kenal saja. Apakah yang mengalami masalah itu adalah anggota keluarganya atau teman-temannya atau orang yang tidak dikenalinya sama sekali. Ketika ia mengetahui bahwa orang itu bukan orang yang ia kenal, pasti ada yang berkata :
“ Ah, bodoh amat, bukan saudara saya buat apa saya bantu.”
Tidak hanya itu, bahkan ada juga orang yang ingin memberi pertolongan pada orang lain jika ada imbalannya atau dengan kata lain tidak tulus dalam membantu. Hal ini sering kita temui dalam lingkungan kita yang membuat diri kita menjadi orang-orang yang tidak iklas dalam membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Kata “saudara” bukan berarti saudara yang sedarah dengan kita atau kakak dan adik kita saja, tapi kepada siapa saja baik itu orang yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal yang memerlukan bantuan kita.
Satu pertanyaan untuk diri kita, apakah bantuan yang kita berikan kepada orang lain itu tulus dari  hati kita atau tidak sama sekali?
Janganlah kita egois dan tak mau memperdulikan orang lain yang memerlukan bantuan kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar