Senin, 22 Februari 2016

Renungan (Nasihat bagi Pemuda-Pemudi)


Nasihat bagi Pemuda-Pemudi
Pasal 11 : 9 – 10

9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!

10  Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.

Pasal 12 : 1 - 8
1   Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!,"

2  sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,

3  pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,

dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk,

5  juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi  —  karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan,

6  sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur,

7  dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

8   Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.

Jika ditanya untuk memilih apakah mau hidup senang atau susah, pasti kebanyakan orang memilih untuk hidup senang. Bahkan  untuk mendapatkan sesuatu yang disenangi, tak jarang orang-orang bisa melakukan tindakan yang berujung pada perbuatan yang tidak diperkenankan oleh Tuhan. Contohnya saja karena keinginan untuk mendapatkan banyak uang secara cepat dan banyak kebutuhan dan keinginan yang mendesak, membuat orang mencuri bahkan menjual diri dan lain sebagainya.

Sobat terkasih, pada nats ini mengajarkan kepada kita, terkhususnya orang-orang muda yang mudah sekali terpikat oleh keinginan dunia. Sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang ia miliki membuat kita menginginkan banyak hal dan mengusahakan banyak cara untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dan hal tersebut dapat membuat kita perlahan-lahan jauh dari Tuhan. Saat diajak beribadah ada yang menjawab dan terlalu banyak alasan yag dilontarkan, lagi malaslah, mau jalan-jalan, mau pergi ketemu temanlah dan aktivitas lain yang mungkin bisa kita lakukan dilain waktu. Dan hal seperti itulah yang sering membuat kita melupakan hubungan kita dengan Tuhan.

Mazmur  84 : 10  (84-11) “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.”

Sobat terkasih, perlu kita ketahui bahwa dunia ini semakin jahat dan kalau kita tidak dengan Tuhan, bisa saja kita terseret kedalamnya. Orang-orang sering berkata “ kita harus menikmati masa muda.” Ya, memang ada benarnya juga karena kita hidup hanya sekali. Namun, cara menikmati masa muda seperti apa yang dimaksud? Apakah dengan merusak diri dengan minuman keras, rokok, narkoba, free sex dan hal-hal lainnya atau hidup takut akan Tuhan?

1 Korintus  5 : 11  “Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.”

1 Korintus  6 : 9 - 10 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”

Sobat terkasih, dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, kejahatan yang dilakukan pun semakin bertambah. Dan kesetiaan kita kepada Tuhan diuji bukan saat hanya saat kita didepan banyak orang saja,  yang terkadang membuat kita berpura-pura terlihat baik. Namun kita harus mengetahui bahwa Tuhan itu maha mengetahui setiap apa yang kita lakukan maupun yang kita pikirkan dan kita tidak bisa bersembunyi dari hadapanNya. (Baca :  Mazmur 139). Dan perlu kita ketahui juga, semakin kita dekat dengan Tuhan semakin besar upaya iblis untuk menjatuhkan kita. Janganlah kita membuat celah yang dapat menjadi tempat iblis untuk masuk dan merusak pertahan kita.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar