Minggu, 01 Januari 2017

Renungan (Dasar Kebangkitan)


Perintah Supaya Saling Mengasihi
(Yohanes 15 : 9 – 17)
9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
10  Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
11  Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
12  Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
13  Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
14  Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15  Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
16  Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
17  Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Dunia Membenci Yesus dan Murid-MuridNya
(Yohanes 15 : 18 – 27)
18  "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
19  Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
20  Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
21  Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.
22  Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka!
23  Barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku.
24  Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku.
25  Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
26   Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
27  Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

Dasar Kebangkitan

Sesuai dengan tema natal Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) tahun 2016 yaitu “Jadilah Terang dan Garam Dunia” dan sub tema di Gereja GKII Eklesia Sikumana yaitu “Dengan Semangat Natal Yesus Kristus Kita Wujudkan GKII Bangkit Menjadi Terang dan Garam Dunia”. Oleh karena itu, pada Firman Tuhan Kali ini yang kita renungkan bersama-sama dalam suatu tema yaitu “Dasar Kebangkitan”. Yang dimaksudkan dalam hal ini adalah dasar-dasar yang menjadi landasan bagi kebangkitan kita orang percaya untuk menjadi terang dan garam dunia. Dari Firman Tuhan ini kita akan belajar 3 dasar kebangkitan kita untuk menjadi terang dan garam dunia, yaitu :

1.      Kasih Kristus (Ayat 9 – 17)
Kenapa kita mendasarinya dengan kasih Kristus? Hal ini dikarenakan kasih kita tidak sempurna dan mudah luntur. Kita memang mengasihi sesama kita, tapi terkadang kita bisa saja marah karena suatu kesalahan yang dilakukan oleh sesama kita. Oleh sebab itu, kita harus menjadikan kasih Kristus menjadi landasan karena kasih Kristus adalah kasih yang berasal dari ALLAH Bapa (Kasih Agape) yaitu kasih yang tidak ada batas.
Kasih Kristus juga yang membuat kita dipilih oleh Yesus Kristus untuk menjadi sahabat-sahabatNya. Dalam ayat 16 Yesus Kristus mengatakan bahwa Dia telah memilih dan menetapkan kita untuk menghasilkan buah yaitu buah-buah kehidupan kekristenan yang harus kita teruskan dan berdampak positif bagi banyak orang.
Namun kita perlu sadari bahwa semua kemampuan dan segala sesuatu yang kita miliki adalah berasal dari Tuhan, sehingga jangan kita sombong rohani karena apa yang kita sudah lakukan dalam pelayanan Tuhan.

2.      Pengalaman Yesus Kristus (Ayat 18 – 22)

Pada saat kita memberitakan hal baik atau menjadi terang dan garam bagi sesama kita, mungkin kita akan menjadi sasaran hinaan, kebencian, bahkan dapat menghilangkan nyawa. Kita perlu mengetahui bahwa Yesus telah melalui semua itu. Ia disiksa bahkan Ia harus mati di atas kayu salib. Namun, Ia telah bangkit dan menang atas maut. Ia telah kembali ke Sorga untuk menyiapkan tempat bagi kita orang-orang percaya.
Tuhan mau agar kita terus berkarya dan menjadi berkat yang baik selama hidup kita. Mungkin ada rasa takut dalam diri kita, namun jika kita terus berharap dan bersandar kepada Tuhan, maka Ia akan memberi keberanian pada kita dan selalu menyertai kita.

3.      Perintah Yesus Kristus (Ayat 26 – 27)

Kita telah mengecap begitu banyak kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Hal tersebut menjadi pegangan bagi kita untuk menceritakan betapa besar kasih Tuhan dalam hidup kita. Serta menjadi landasan bagi kita untuk terus berharap kepada-Nya.



Pdt. Simon Ndapatamu, S.Th